DESAIN MULTIFUNGSI KAMAR TIDUR MAHASISWA
Sigit Pramana Putra
Departmrnt Of Architecture - Faculty Of Science And Technology
Yogyakarta University Of Technology
e-mail : arch_sigit@yahoo.com
Abstract
Perancangan suatu ruang multifungsi yang berukuran kecil dengan fungsi kegiatan mahasiswa baik aktifitas private maupun publik, sehingga banyak terjadi keluhan karena tidak memenuhinya kebutuhan akan ruang tidur yang mampu mewadahi semua aktifitas di dalamnya. Oleh karena itu di perlukan desain kamar tidur mahasiswa yang multifungsi baik untuk mampu mewadahi semua aktifitas yang ada di dalamnya.
Kata Kunci : Ruang Multifungsi, Kriteria Kamar Tidur Mahasiswa, Tata Ruang
I. PENDAHULUAN
Perancangan suatu ruang multifungsi yang berukuran kecil dengan fungsi kegitan mahasiswa untuk mampu mewadahi aktifitas sehari-hari, terkadang tidak mampu memenuhi kebutuhan tersebut, Ketidakmampuan kamar tidur tersebut memenuhi segala aktifitas disebabkan karena desain Tataruang yang kurang pas. Hal ini dapat diperbaiki dengan mendesain interior kamar tidur mahasiswa tersebut baik dari segi furniture dan sistem zoning aktifitas.
Dalam proses pengerjaan perancangan kamar tidur multifungsi ditemukan beberapa permasalahan yang akan dikaji lebih jauh yaitu bagaimana pengaruh tempat tidur yang dapat dilipat dengan sistem perletakan yang menempel pada dinding, dan juga dengan furniture yang dapat bergeser sebagai pembentuk ruang privasi dan publik.
Selanjutnya perlu diketahui batasan masalah yang dikaji yaitu validasi hasil pengambilan data diperoleh dengan memperhitungkan ukuran kamar yang ada. Sedangkan implementasi desainya di simulasikan dengan menggunakan software CAD (Computer Aided Design Drawing) dan Sketchup - Rendering.
II. DASAR TEORI
Kamar tidur Mahasiswa Multifungsi merupakan ruang yang dirancang tidak hanya untuk memenuhi fungsi tidur, belajar, makan, masak dan mandi saja tetapi kesemuanya. Sesuaikan jenis furniture dengan tujuan, kebutuhan atau kegiatan yang sering dilakukan sehari-hari. Banyak ragam perabot atau perkakas yang dapat menghemat tempat di dalam ruangan, dengan konsep multi fungsi. Elemen desain furniture yang simpel, praktis dan berukuran kecil menjadi faktor penting dalam memilih suatu perabot jenis ini, bila kita menghendaki kamar tidur kecil tidak penuh sesak dengan barang-barang yang tidak berguna.
Sehingga untuk mendapatkan ruang yang lega dan nyaman maka perlu dimaksimalkan pada penggunaan furniture ruang yang kecil namun mampu mewadahi kebutuhan. selain multi fungsi kamar tidur juga harus nyaman untuk mewadahi aktifitas dimana nyaman dapat di hadirkan dengan ruang yang lega dan luas serta bersih dan aman dari gangguan.
Sehingga kamar tidur mahasiswa diperlukan untuk multifungsi agar mampu mewadahi segala aktifitas dan nyaman secara fisik dimana ruang di tata dengan baik dan kesan luas yang di hadirkan untuk lebih memperkesan ruang yang nyaman seperti penggunaan jendela yang besar dan tinggi agar mampu menghadirkan puitis.
III. METODE PENELITIAN
Pada penelitian desain multifungsi kamar tidur mahasiswa ini metodologi yang akan dilakukan diejelaskan secara berurut sebagai berikut :
Berdasarkan hasil survey jumlah kost yang ada di dusun trini, trihanggo, sleman, (cakupan kost mahasiswa Universitas Teknologi Yogyakarta) dapat di tunjukan pada gambar I.
Gambar I. Peta Jumlah Kost Dusun Trini
1. 2 Kamar,Penghuni 2, Putri
2. 7 Kamar ,Penghuni 5, Putri
3. 3 Kamar ,penghuni 3, putra
4. 12 Kamar ,penghuni 12, putri
5.11 Kamar ,penghuni 11, Putri
6. 4 kamar, 4 penghuni, putri
7. 8 kamar proses pembangunan
8. 2 kamar, 2 penghuni, putra
9. 8 kamar, 8 penghuni, putra
10. 4 kamar, 5 penghuni, putri
11. 4 kamar, 4 penghuni, putra
12. 4 kamar, 5 penghuni, putri
13. 11 kamar, 12 penghuni, putra
14. 9 kamar, 8 penghuni, putra
15. 6 kamar, 6 penghuni, putra
16. 8 kamar, 8 penghuni, putra
17. 4 kamar, 4 penghuni, putra
18. 5 kamar, 7 penghuni, putra
19. 4 Kamar, kosong, putra
20. 6 Kamar, 8 Penghuni, putra
21. 2 Kamar, 2 Penghuni, putra
22. 7 Kamar, 7 Penghuni, putra
23. 2 Kamar, 3 penghuni, putra
24. 10 Kamar, 10 penghuni, putri
25. 4 Kamar, 1 Penghuni, keluarga
26. 5 Kamar, 6 Penghuni, untuk Putra
27. 7 Kamar, 5 Penghuni, untuk putra
28. 12 Kamar Proses pembangunan
29. 8 kamar dengan 9 Penghuni, Putra
30. 10 Kamar Proses pembangunan
31. 8 Kamar, 8 Penghuni, Putra 5 & 3 Putri
32. 27 Kamar, 17 Penghuni, untuk putra
33. 6 Kamar, 8 Penghuni untuk putra
34. 10 Kamar, 12 penghuni untuk putri
35. 2 Kamar, 2 Penghuni, untuk putra
36. Proses pembangunan
37. 5 Kamar, 5 penghuni untuk putri
38. Proses pembangunan
1. Analisis Aktifitas dab kebutuhan & fasilitas yang di butuhkan mahasiswa.
Aktifitas merupakan dasar utama ketika suatu kamar mahasiswa dapat ditata dengan baik sesuai fungsi di dalamnya berdasarkan analsis, Aktifitas dan kebutuhan mahasiswa ditunjukan dalam tabel I.
Tabel I. Aktifitas dan Kebutuhan Aktifitas Mahasiswa.
Terdapat beberapa aktifitas utama seperti : Tidur/Istirahat, belajar, mandi, dan shalat. kemudian aktifitas pendukung seperti : Belajar bersama dan menrima tamu, sedangkan aktifitas pelengkap seperti memasak dan menyetrika, tentunya kebutuhan aktifitas tersebut harus mampu diwadahi dalam satu kamar tidur mahasiswa dengan memerhatikan kenyamanan dan fungsional.
2. Pengukuran dan Analisis Ruang
Tahap ini dilakukan dengan pengukuran dimensi ruang sehingga di dapatkan voleum rata-rata kamar tidur mahasiswa. Dimana selain aktifitas dan kebutuhan yang dibutuhkan juga dimensi ruang kamar tidur mahasiswa yang mempengaruhi penataan sistem ruang dimana berdasarkan analisa maka rata-rata ukuran kamar tidur mahasiswa ditunjukan dalam Gambar II.
Gambar II. Ukuran Rata-rata Denah Ruang Kost Mahasiswa.
Dengan ruang berukuran 4m x 4 m sebagai kamar tidur dan 2m x 1m, fungsi toilet. Dengn lebar teras 2m dan posisi denah ruang yang memanjang. setelah di dapatkan data pengukuran selanjutnya langkah yang dilakukan adalah metode analisis Zoning aktifitas yang sangat utama dalam metode perancangan.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
Data yang dibutuhkan berdasarkan metode analisa dan pengukuran seperti pada tabel 1, Dimana aktifitas mahasiswa sangat berpengaruh kepada bentuk dan sistem tataruang. Selain itu berdasakan gambar I, Dapat dipastikan bahwa ukuran kamar mahasiswa rata-rata 4m x 4m dengan tipe denah memanjang.
1. Metode Konsep Zoning Ruang
Langkah selanjutnya adalah sistem penzoningan dimana aktifitas - aktifitas akan di atur dengan metode zoning seperti yang ditunjukan Gambar III.
Gambar III. Konsep zoning kamar tidur mahasiswa.
Dimana aktifitas Privat akan di posisikan di zona kuning, semi publik seperti belajar bersama di zona hijau, dan publik di zona biru. aktifitas-aktifitas tersebut diwadahi dalam datu ruang hanya bagaiaman penataan furniture dan sistemnya.
2. Hasil Desain Tataruang
Berdasarkan metode yang dilakukan dimana furniture ruang yang mampu menjadi elemen pemisah ruang antara satu fungsi dengan fungsi lainya. sehingga desain furniture yang sangat berpengaruh dengan konsep multifungsi seperti yang di tunjukan hasil olaha desain pada Gambar IV.
Gambar IV. Denah Ruang sesuai furniture yang mutifungsi.
A. Bentuk lemari yang dapat bergeser dengan 3 fungsi yaitu : Pertama sebagai penghilang kesan wc /km di dalam ruangan dengan cara menempelkan ke dinding kamar mandi, kedua berfungsi di bagian belakang “selatan” sebagai tempat memasak dengan adanya kompor listrik dan juga beberapa piring , kemudian untuk bagian depan sendiri digunakan sebagai tempat untuk menaruh televisi sehingga dapat tiduran menonton televisi dengan santai. Seperti detail yang di tunjukan Gambar V.
B. Merupakan sebuah sistem hemat ruang dengan cara furniture yang multifungsi/dapat berpindah dapat dilihat dengan penggunaan kasur yang dapat dilipat ke dinding bertujuan untuk dapat digunakan multifungsi yakni sebagai tempat untuk tidur dan juga untuk tempat santai menonton televisi. Dengan tetail sepeti yang di tunjukan Gambar VI.
Gambar VI. Detail Kasur multifungsi
Sehingga ruang akan lebih terlihat lega dan luas dengan tidak adanya furniture yang menghalangi pandangan, media penyambungan sendiri dengan di baut pada tiap sisi dan kancingan semodel dengan laci, untuk memperindah bagian bawah bed, dapat di tambahkan seperti elemen bambu dan juga hiasan dinding lain seperti foto yang di pasang dengan kuat sehingga ketika sistem lipat di balik ke bawah tidak akan terjatuh kebawah.
Gambar VII.(Setelah Kasur dilipat)
C. Kemudian dengan konsep pintu geser agar ruangan dapat dimaksimalkan fungsinya dengan sistem rol, bahan yang digunakan sendiri alumunium sehingga aman dan kuat dari bentuk iklim. Seperti yang ditunjukan Gambar VII.
Gambar VIII. Sistem pintu Geser
D. Merupakan suatu bentuk ekpresikan suatu yang luas dengan penambahan dinding yang sedikit di lubangi masuk kedalam di tambahkan lighting yang sejuk “blue” dan dengan di tambahkan tirai sebagai bentuk ekspresi terhadap cahaya alami, dengan memanjang secara horizontal.
E. Jendela yang di rancang dengan sistem terbuka luas merukan suatu bentuk keinginan yang menggambarkan dunia itu luas dan di terjemahkan kedalam design selain itu pula jendela yang multi fungsi ini dapat di buka “lipat” sehingga udara alami dapat masuk kedalam ruang secara maksimal, dan ketika teman-teman untuk belajar bersama atau ketika sanak keluarga datang maka akan tersedia ruang yang cukup luas untuk dapat berlalu lalang, untuk menjaga privasi maka dibutuhkan tirai yang cukup panjang pula agar kegiatan privasi seperti tidur, ganti dsb dapat dirasakan nyaman oleh Mahasiswa.
3. Pemanfatan Teras Sebagai Ruang
Pada bagian teras digunakan sebagai tempat menerima tamu karena kami sebagai mahasiswa arsitek seringkali mendapatrkan job sehingga pemisahan area private dan public harus jelas, dengan media kursi santai dengan memakan ukuran 1 m sehingga teras tetap bisa digunakan utnuk teman-teman kost lain sehingga mereka dapat melintasi jalan ini.
Gambar X. (Pemanfaatan Teras Depan)
V. KESIMPULAN
Dari penelitian dan hasil desain tataruang yangdihasilkan maka kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah :
1. Berdasarkan analisa aktifitas dan kebuthan fasilitas mahasiswa rata-rata antara kebutuhan ruang tidak mampu mewadahi segala aktifitas sehari-hari.
2. Hasil metodelogi menunjukan bahwa rata-rata kamar mahasiswa berukuran 3m x 3m s.d
4m x 4m ada yang memiliki kamar mandi dalam ada pula yang tidak
disesuaikan dengan harga sewa.
4m x 4m ada yang memiliki kamar mandi dalam ada pula yang tidak
disesuaikan dengan harga sewa.
3. Hasil desain yang direkomendasikan brupa penataan sistem zoning ruang dan dengan
sistem furniture yang mampu bergeser dan di lipat sehingga dapat memaksimalkan fungsi dan kebutuhan ruang secara maksimal. Dengan
penggunaan kaca yang luas akan menimbulkan kesan nyaman dan lega
dengan aktifitas-aktifitas yang dibutuhkan.Sehingga kamar tidur dapat berfungsi sebagai ruang belajar bersama, ruang memasak, ruang makan, ruang menonton televisi, ruang setrika, ruang komputer dsb. yang diwadahi dalam satu kamar dengan tetap memerhatikan kenyamanan dan privasi.
sistem furniture yang mampu bergeser dan di lipat sehingga dapat memaksimalkan fungsi dan kebutuhan ruang secara maksimal. Dengan
penggunaan kaca yang luas akan menimbulkan kesan nyaman dan lega
dengan aktifitas-aktifitas yang dibutuhkan.Sehingga kamar tidur dapat berfungsi sebagai ruang belajar bersama, ruang memasak, ruang makan, ruang menonton televisi, ruang setrika, ruang komputer dsb. yang diwadahi dalam satu kamar dengan tetap memerhatikan kenyamanan dan privasi.
4. Hasil Desain dapat memperbaiki sistem Tataruang sehingga akan kamar tidur mahasiswa mampu mewadahi semua aktifitas.
VI. SARAN
Saran yang dapat diberikan kepada peneliti ini adalah penerapan hasil desain secara nyata untuk membandingkan hasil desain dengan lapangan kemudian dikembangkan dan berkelanjutan.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Ernst Neufert. 2006 .Architect Data jilid 2. Jakarta.
BIOGRAFI PENULIS
Alamat :DusunTrini RT/RW 008/018,Triganggo,Gamping,
Sleman,Yogyakarta.
TTL:Lampung,27September
1992.
Web:www.sigitpramanaputra.blogspot.com
No comments:
Post a Comment
sigitpramana - ARCHITECTS.